Peradaban manusia, pernah memasuki masa kelamnya. Sekalipun itu mengatas namakan “hukum”, tapi praktik-praktik eksekusi di bawah ini, sungguh-sungguh tak berprikemanusiaan. Sebagian besar dilakukan ketika nalar manusia masih dilandasi pemikiran yang barbar dan primitif, dimana yang lemah menjadi korbannya. Berikut 5 metoda eksekusi brutal yang pernah dilakukan manusia:
1. Disembowelment
Disembowelment (pengeluaran isi perut) adalah dikeluarkannya beberapa atau semua organ saluran pencernaan satu persatu, biasanya dilakukan di seluruh daerah perut. Disembowelment pada masa pertengahan dulu juga telah digunakan sebagai metode penyiksaan dan eksekusi. Dalam praktik semacam itu, disembowelment dapat disertai oleh bentuk-bentuk lain penyiksaan, dan atau pemindahan organ tubuh vital lainnya. Praktik ini mirip dengan apa yang dilakukan terhadap Sir William Wallace seorang patriot pada abad ke-13 di Skotlandia. Kisah kepahlawanannya telah difilmkan dengan judul “The Braveheart” yang dibintangi aktor asal Australia Mel Gibson.
2. Ditembak Meriam
Metode eksekusi ini dialakukan dengan cara korban terikat ke mulut meriam dan kemudian meriam itu ditembakkan. Metode eksekusi ini digunakan oleh tentara Inggris selama pemberontakan India tahun 1857.
3. Banteng Sisilia
Atau banteng tembaga, atau juga banteng Sisilia, adalah penyiksaan dan perangkat eksekusi yang dirancang di Yunani kuno. Penemunya, Perillos pekerja logam dari Athena yang mengabdi pada Phalaris, penguasa tiran dari Akragas, Sisilia. “Banteng sisilia” adalah tempat mengeksekusi penjahat berbentuk patung banteng yang terbuat dari perunggu, memiliki rongga, dengan pintu engsel di satu sisi perutnya. Setelah si korban dimasukan ke dalam perut banteng, api kemudian dinyalakan di bawahnya, sampai patung berubah warna hingga menjadi kuning-panas dan menyebabkan orang didalamnya terpanggang sampai mati.
4. Direbus
Kematian dengan merebus adalah metode eksekusi dimana seseorang dibunuh dengan dicelupkan dalam cairan mendidih seperti air atau minyak. Meskipun bukan praktik umum eksekusi, tapi metoda ini telah digunakan di banyak bagian Eropa dan Asia.
5. Colombian Necktie
Colombian Necktie adalah metode eksekusi dimana tenggorokan korban disayat (dengan pisau atau benda tajam lainnya) dan lidah nya ditarik keluar melalui luka terbuka tersebut. Asal-usul metoda ini berawal dengan pecahnya La Violencia, perang sipil Kolombia yang dimulai pada tahun 1948 dengan pembunuhan pemimpin Jorge Eliecer Gaitan. Metode ini biasanya dipraktikan para gembong mafia sejak tahun 1950. Hal tersebut dimaksudkan sebagai metode perang psikologis, untuk menakut-nakuti dan mengintimidasi lawan-lawannya.
6. Sepatu Semen
Sepatu semen adalah istilah yang diadopsi oleh dunia kejahatan mafia Amerika untuk metode eksekusi dengan memberikan beban berat pada korban dan melemparkannya ke dalam air hingga tenggelam. Biasanya dilakukan dengan cara, menyemen sepatu/kaki korban kadang-kadang dengan medium ember kaleng hingga kotak. Ketika semen mengeras, korban dilemparkan ke dalam danau, sungai atau laut. Di Swedia pada tahun 1966, ditemukan mayat di Teluk Nybroviken, Stockholm pada posisi berdiri, sebagai korban dari praktik ini. (**)